KH.Muh thohiir Imam Lapeo |
lahir di Tinambung pada thn 1838. Nama Lapeo sendiri diambil dari nama kampung di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Sekitar 290 Km dari Makassar.
Beliau Masa kecilnya oleh kedua orang duanya di beri nama Junaihim Namli. Di masa kecilnya beliau sudah di kenal sebagai anak yang ramah dan santun serta patu pada kedua orang tuanya. beliau dikenal jujur, pemberani, dan punya kemauan yang sangat keras.
K. H. Muhammad Tahir Atau di kenal dengan nama lain Imam Lapeo di didik dengan ayahandanya yang bernama Muhammad bin Haji Abdul Karim Abtalahi, yang berlatar belakang keluarga yang taat beragama, ayah handa beliau juga salah satu guru ngaji Al Quran, dan seorang nelayan. Guru mengaji handal yang diwariskan oleh nenek K. H. Muhammad Iman Lapeo yaitu H. Abd. Karim Abtallahi (juga populer dengan nama Nugo kepada anaknya, Muhammad). nenek beliau juga terkenal sebagi giruh ngaji di jaman, beliau juga salah satu penghafal Quran, Istrinya bernama St. Rajiah, yang menurut silsilah keturunannya berasal dari keturunan Hadat Tenggelang (Tenggelang, suatu daerah yang berstatus distrik dalam wilayah pemerintahan swapraja Balanipa dahulu, sekarang termasuk pemerintahan wilayah Kecamatan Campalagian).
Dengan latar belakang yang taat beragama inilah hingga membangun keribadian yang baik dan proses perkembangan bagi KH.Muh thohiir,
selain itu KH.Muh thohiir Imam Lapeo juga sering ikut menemani ayahandanya mencari ikan (Nelayan), dan Biliau sejak umur 15 tahun telah berani mengikuti pamannya Haji Bukhari ke Padang, Sumatra Barat berdagang lipa’ sa’be (sarung sutra).
bagitulah kehidupan beliau sampai beliau berumur 27 tahun Muhammad Tahir dikawinkan oleh gurunya Sayid Alwi Jamalullil bin Sahil (seorang ulama besar dari Yaman) dengan seorang gadis bernama Nagaiyah (kemudian berganti nama menjadi Rugayah). Pada perkawinan inilah nama Junahim Namli diganti oleh gurunya (Sayid Alwi) menjadi Muhammad Thahir, nama yang dikenal sampai sekarang.
Begitulah cerita singakat masa kecil KH.Muh thohiir Atau lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo
KH.Muh thohiir Atau lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo Sangat di kenal wali masyhur di Tanah Mandar Sulawesi Barat dan Selatan, Setelah beliau menimba ilmu, KH.Muh thohiir Imam Lapeo banyak menguwasai Cabang ilmu agama seperti Fiqh, Tasawwuf, Hadits. DLL
dibawah bimbingan para ulama khususnya dari Saadah ALAWIYYIN atau Ahlul bait Rasulullah SAW, dan di tanah mandar di kenal "Tuan Sayyid"
Dengan usaha dakwa beliau di tanah mandar yang pada saat di masyarakat mandar terlarut dalam dunia pejudian dan mabuk mabukan
Manyang Pai’. (Tuak)
di tengah masyarat yang suda tak mau tau tentang islam KH.Muh thohiir Imam Lapeo mendirikan masjid yang sekarang di kenal dengan nama Masjid Lapeo, semenjak itu masyarakat mulai merubah kebiasaanya yang kurang baik dan ikut dengan KH.Muh thohiir Imam Lapeo. hingga KH.Muh thohiir Imam Lapeo sekses meruba masyarakat tanah mandar mengenal islam, dan kembali ke jalan yang benar
segala puji bagi Allah yang suda mengutus beliau ke tanah mandar
Hingga Imam Lapeo meninggal pada tahun 1952. Jasadnya dikebumikan di sisi kanan Masjid Nurut Taubah. Kebesaran nama Imam Lapeo seolah tetap senantiasa hidup, meski jiwa raganya telah berpindah ke alam barzah. Kesholehan dan ketakdziman ilmu Imam Lapeo masih dirasakan oleh ummat Islam di wilayah Mandar dan Pulau Sulawesi pada umumnya. Hal ini terbukti dengan senantiasa hilir mudik kaum muslimin dari berbagai penjuru Nusantara berziarah ke makamnya. Namanya begitu besar dan tak lekang oleh jaman. Ia memang sosok yang layak menyandang sebutan Wali Songo dari Sulawesi. Al Fatihah untuk sosok Beliau Imam Lapeo! Al Fatihah.....
0 komentar: