Rabu, 24 Februari 2016

Sejarah Syeh Siti Jenar

by theakbar  |  in Pengetahuan at  07.59

SEJARA SYEH SITI JENAR

Syeh Siti Jenar di lahirkan di Persia, Iran sekitar tahun 1404 M, Beliau memiliki nama asli Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini dan setelah beliu menimba ilmu dan suda beranjak dewa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Beliu pertama datang berdakwa ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. setelah beliu berdakwak delam waktu yang suda cukup lama mendapat gelar gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit.
Dalam sebuah buku yang perna aku baca, beliu adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah Saw. Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali] bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid 'Alwi 'Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid 'Ali Khali Qasam bin Sayyid 'Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah bin Sayyid 'Alwi al-Mubtakir bin Sayyid 'Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid 'Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam 'Ali Zainal 'Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

Sejak kecil beliu suda belajar ilmu agama dari ayahandanya sendiri yang bernama Sayyid Shalih, Syeh Siti Jenar berusia 12 tahun suda menghafal Al-Qur’an, selain belajar ilmu agama beliu juga sering ikut mendapingi ayahandanya berdagang kemalaka saat itu beliu suda berusian 17, sambil berdagang di malaka Syeh Siti Jenar dan ayahnya juga sambil berdakwa, memperkenalkan islam di masyarakat setempat, karna kepiyawannya Sayyid Shalih (ayah Syeh Siti Jenar) diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Kesultanan Malaka dibawah pimpinan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu. KesultananMalaka adalah di bawah komando Khalifah Muhammad 1, Kekhalifahan Turki Utsmani. dengan seperti itu ayah Syeh Siti Jenar harus suda bermukim di malaka.

Sering dengan berjalannya waktu tepatnya pada tahun 1424 M, terjadi perpindahan kekuasaan dari Sultan Muhammad Iskandar Syah ke Sultan Mudzaffar Syah, karna kekuasaan suda berpinda tangan maka Sultan Mudzaffar Syah, juga mengganti mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad. dengan bergantinya kekuasaan tersebut tepatnya Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon Menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad, Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad saat itu juga memiliki peran penting di cirbon sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan. Sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon. Saat itu Syeh Siti Jenar suda berusia 20, karna suda di anggap dewasa suda bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk dan beliu juga suda mampu menghafal Al-Qur’an, Sayyid Kahfi mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Syeh Siti Jenar, Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu:

  • Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thariqah al-Mu’tabarah al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya.
  • Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara.
  • Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Thalib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman.
  • Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khattab, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya.
Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi, Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli, Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali, Risalah Qushairiyah karya Imam al-Qushairi, Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli, Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj, Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthamiy. Dan Quth al-Qulub karya Abu Thalib al-Makkiy. Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun. Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun. Setelah wafatnya Sayyid Kahfi, Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan. Di antara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah: Muhammad Abdullah Burhanpuri, Ali Fansuri, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Pasai, Abdul Ra’uf Sinkiliy, dan lain-lain.




0 komentar:

Proudly Powered by Blogger.